Wednesday, November 18, 2009

Yang terkena murka Tuhan

Zefanya 1:7-13



Manusia berani berbuat dosa karena tidak peduli pada keberadaan Tuhan. Umat Tuhan pada waktu itu menganggap Tuhan sudah tidak aktif lagi (ayat 12 b). Padahal Tuhan tidak pernah tertidur. Ia tetap memegang kendali. Suatu hari Ia akan menunjukkan kehadiran dan kuasa-Nya. Pada waktu itulah Yerusalem, yang adalah kota terpenting dan simbol kebesaran Yehuda, bagai digeledah dengan obor (ayat 12 a) hingga tak akan ada yang luput dari hukuman Tuhan.

Penghukuman Tuhan pertama-tama ditujukan kepada anak-anak raja, para pemuka agama, dan semua orang yang ikut-ikutan bangsa-bangsa di sekitar mereka dalam hal penyembahan berhala (ayat 8). Padahal mereka memiliki identitas sebagai umat pilihan Allah. Tak heran bila orang-orang yang memasukkan tradisi atau paham-paham penyembahan berhala ke dalam Bait Allah juga tidak luput dari hukuman (ayat 9).

Yang juga akan terkena hukuman adalah para pengusaha, yang menghalalkan segala cara demi meraih laba sebanyak-banyaknya (ayat 11). Materialisme telah mendasari hidup mereka. Selain itu, murka Tuhan akan menyapu bersih mereka yang merasa puas akan hidupnya, yaitu mereka yang merasa tidak memerlukan Allah dan merasa bahwa Allah tidak punya andil apa pun dalam hidupnya (ayat 12). Hukuman Tuhan akan nyata mereka rasakan. Mereka akan kehilangan sumber penghasilan dan harta benda yang menjadi sandaran hidup (ayat 13).

Perhatikanlah bagaimana Tuhan menghukum mereka yang punya peranan atas kehidupan orang banyak. Pemimpin negara, pemimpin agama, bahkan pedagang berkiprah dalam kelangsungan hidup orang banyak.

Bagi kita yang bekerja dalam bidang-bidang yang menyangkut kemaslahatan hidup orang banyak atau bagi kita yang terlibat pelayanan, ingatlah bahwa kita bertanggung jawab penuh terhadap Tuhan. Tugas kita adalah menolong mereka melihat Tuhan melalui apa pun yang kita lakukan.

Bagaimana dengan kita yang tidak tersangkut paut dengan semua itu? Hiduplah dalam kekudusan agar murka Tuhan jangan menimpa kita!
 



Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://www.sabda.org/publikasi/e-sh/2009/11/19/

No comments: